Video tersebut memperlihatkan sekelompok petugas polisi memukuli lima pria di sebuah bandara di London. Insiden ini telah menarik perhatian luas dan memunculkan pertanyaan serius tentang penggunaan kekuatan oleh pihak berwenang.

Viral Video Polisi Inggris Pukuli 5 Pria di Bandara

Dalam rekaman video amatir tersebut, terlihat bahwa para pria itu sedang berdiri di area terminal bandara sebelum didekati oleh beberapa petugas polisi. Tidak lama kemudian, terjadi konfrontasi fisik yang berujung pada tindakan kekerasan oleh polisi. Para pria tersebut tampak dipukul dan didorong ke tanah oleh para petugas. Video tersebut dengan cepat menyebar di platform media sosial seperti Twitter, Facebook, dan Instagram, dengan banyak pengguna yang mengecam tindakan kekerasan tersebut.

Polisi Metropolitan London telah merespons dengan cepat terhadap video viral ini. Dalam sebuah pernyataan resmi, juru bicara kepolisian menyatakan bahwa insiden tersebut sedang diselidiki secara menyeluruh. “Kami menyadari adanya video yang beredar di media sosial yang menunjukkan tindakan kekerasan oleh petugas kami di bandara. Kami memandang serius insiden ini dan sedang melakukan investigasi internal untuk menentukan fakta-fakta yang terjadi,” ujar juru bicara tersebut.

Sementara itu, beberapa saksi mata memberikan keterangan yang beragam mengenai kejadian tersebut. Beberapa mengklaim bahwa para pria tersebut sebelumnya terlibat dalam tindakan yang mencurigakan, sementara yang lain berpendapat bahwa respons polisi terlalu berlebihan dan tidak proporsional.

Insiden ini juga menarik perhatian internasional, dengan media dari berbagai negara melaporkan kejadian tersebut dan menyoroti masalah penggunaan kekerasan oleh polisi di Inggris. Banyak yang berharap bahwa investigasi yang sedang berlangsung akan memberikan kejelasan dan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.

Kasus ini menegaskan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam penegakan hukum. Masyarakat luas menunggu hasil investigasi dan berharap insiden serupa tidak terulang di masa depan.